Model Pembelajaran Sentra di PAUD AL-IMANIA
By Miftah Fakhrudin
BCCT (Beyond Centers and Circle Time)
atau pembelajaran sentra merupakan salah satu konsep pembelajaran anak usia
dini.
Secara sederhana, sentra bisa diartikan sebagai suatu wadah yang
disiapkan guru bagi kegiatan bermain anak. Melalui kegiatan bermain tersebut,
guru bisa mengalirkan materi pembelajaran yang telah disusun dalam bentuk
lesson plan. Rangkaian kegiatan itu harus saling berkaitan dan saling mendukung
untuk mencapai tujuan belajar harian, dan tujuan belajar pada semua sentra pada
satu hari harus sama. Setiap Sentra memiliki Center Point dan
semua mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah direncanakan tim Guru.
 |
Saat Lingkaran / Circle time Sebagai awal kegiatan anak |
“Kita tidak mengetahui
pengetahuan apa yang paling diperlukan anak di masa depan, oleh karena itu,
tidak ada gunanya untuk mengajarkan sekarang. Sebaiknya kita membantu anak
sekarang untuk makin mencintai dan makin pandai belajar sehingga dapat belajar
segala sesuatu pada saat membutuhkan“.
Sentra membuat anak belajar dengan gembira dan
senang. Suasana nyaman dan menyenangkan sangat disarankan. Karena, jika anak
dalam kondisi tertekan, kecewa, sedih atau marah (emosi negatif), maka ia tidak
akan dapat belajar. Berdasarkan hasil penelitian, otak sebagai pusat berfikir
manusia tidak akan berfungsi jika dalam keadaan emosi negatif. Dalam pendidikan
usia dini, Selama proses pembelajaran guru dilarang untuk mengajarkan dengan
cara menyuruh, melarang, memarahi, dan mendikte. Guru harus memberikan
kata-kata positif yang bersifat membangun. Dalam model pembelajaran sentra ada 3 jenis main.
3
jenis main yang dikembangkan yaitu main sensorimotor, main pembangunan dan main
peran.
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan
Anak Usia Dini:
- Pendidikan berorientasi pada kebutuhan anak
- Dunia anak adalah dunia bermain, maka selayaknyalah konsep
pendidikan untuk anak usia dini dirancang dalam bentuk bermain. Intinya
Bermain adalah belajar , dan belajar adalah bermain. Anak dirangsang untuk
secara aktif melakukan kegiatan bermain sambil belajar. Lingkungan belajar
disetting sedemikian rupa agar anak dapat eksplorasi sendiri
pengetahuannya melalui benda-benda yang dimainkan (Happy Learning)
- Kegiatan pembelajaran dirancang secara cermat untuk membangun
sistematika kerja. Bagaimana anak membuat pilihan-pilihan dari serangkaian
kegiatan, fokus dari apa yang dikerjakan dan berusaha menyelesaiakan apa
yang sudah dimulai dengan tuntas.
- Kegiatan pembelajaran berorientasi pada pengembangan
kecakapan hidup anak, yaitu membantu anak menjadi mandiri, disiplin, mampu
bersosialisasi dan memilki ketrampilan dasar yang berguna bagi
kehidupannya kelak.
- Pendidikan dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang
dengan mengacu kepada prinsip-prinsip perkembangan anak.
- Dalam kegiatan main anak akan lebih banyak bila mendapat
pijakan dari guru.

Pijakan bermain bagi anak
ada 4:
1. Pijakan berupa penataan lingkungan
main.
- Mengelola lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (3
tempat main untuk setiap anak)
- Merencanakan Intensitas dan densitas pengalaman
- Memiliki berbagai jenis bahan yang mendukung 3 jenis main
(Sensorimotor, Pembangunan dan main peran)
- Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman keaksaraan.
- Menata kesempatan main untuk setiap anak guna mendukung
hubungan sosial yang positif.
2. Pijakan awal main.
- Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau
mendatangkan narasumber.
- Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan konsep yang
mendukung perolehan ketrampilan kerja (Standar Kinerja)
- Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahan-bahan
- Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main
- Menjelaskan rangkaian waktu main
- Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan social
- Merancang dan menerapkan urutan transisi main
3. Pijakan individual yang diberikan saat anak main
- Memberikan anak waktu untuk mengelola dan memperluas
pengalaman main mereka
- Mencontohkan komunikasi yang tepat
- Memperkuat dan memperluas bahasa anak
- Meningkatkan kesempatan social melalui dukungan pada hubungan
teman sebaya
- Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan
main anak.
4. Pijakan setelah main.
- Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan
saling menceritakan pengalaman mainnya
- Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar
positif melalui pengelompokan, urutan, dan penataan lingkungan main secara
tepat.
Prosedur kerja guru dalam pelaksanaan sentra:
- Persiapan Guru
- Penataan lingkungan
- Pijakan awal main
- Pijakan saat main
- Beres-beres
- Recalling